Nats: 1 Petrus 3:4,
“tetapi
perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak
binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat
berharga di mata Allah.”
Pendahuluan
:
Keindahan Perhiasan Natal sepertinya sudah menjadi
suatu kewajiban yang harus ada disaat Hari Natal tiba. Aneka Hiasan Natal
banyak diburu untuk menghiasi pohon natal atau bahkan untuk memberikan kado
natal bagi handai taulan. Keindahan perhiasan, aksesori, dekorasi ini memang
bagus dan sudah semestinya menjadi warna dari rasa sukacita kita semua didalam
merayakan Natal. Inilah bentuk rasa syukur atas anugerah Allah yang
dinyatakan-Nya bagi kita semua yang percaya kepada-Nya dan yang telah
diwujudkan-Nya dengan hadirnya Juru Selamat, Penebus dosa manusia.
Namun sukacita natal yang kita nikmati ini tentu
terasa belumlah cukup apabila sukacita natal kali belum menjadikan suatu
sukacita yang dapat ”dinikmati” oleh Allah sendiri sebagai Sang Pemilik hidup
kita. Masih ada yang semestinya juga tidak boleh diabaikan oleh setiap kita
yang tentunya mengasihi Tuhan, yakni ”Menghiasi Manusia Batiniah” ini.
Sebab ketika kita mengekspresikan rasa syukur kita atas natal dan ketika kita
dapat mempersembahkan Keindahan batin ini, yaitu suatu keindahan yang ada di
dalam batin dan saya percaya keindahan batin ini memiliki daya tarik yang
sangat tinggi bagi Allah.
Kebiasaan tampil menawan dan mempesona adalah kerinduan
kebanyakan dari setiap orang Kristen diseluruh penjuru dimuka bumi ini
sekalipun, terutama pada saat mengeksplore perayaan Natal. Sayangnya ada
kecenderungan tentang hal itu ketika dilakukan dengan cara yang lebih bersifat
lahiriah dan yang hanya merupakan ”bungkusan” saja, bukan isinya.- Pakaian
seragam yang indah, mahal, model terbaru atau perhiasan yang mahal, atau bentuk
perayaan yang diusahakan sempurna, gaya hidup yang mempesona, aroma acara yang
menggairahkan, dll. Memang dengan hal-hal tersebut orang lain bisa saja
terpesona dan berdecak terkagum-kagum. Akan tetapi pertanyaannya adalah: ”Apakah
di balik hal-hal yang lahiriah atau hanya bungkusan itu ada jiwa batin yang
juga mempesona? Yang dapat menjadikan
Allah kagum atas kehidupan kita?”
Saya berharap bahwa Perayaan Natal 2013 kali ini
kita lebih mengajarkan kepada kita untuk mengawasi dan mewaspadai diri kita
sendiri agar tidak hanya mengutamakan hal-hal yang lahiriah yang hanya bersifat
bungkusannya saja, tetapi lebih daripada itu kita harus lebih mengutamakan
isinya yaitu hal yang bersifat batiniah.- Baca Nats : 1 Petrus 3:4, “tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang
tersembunyi dengan perhiasan yang tidak
binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat
berharga di mata Allah.”
Berbicara mengenai menghiasi manusia batiniah,
rasul Petrus tidak bermaksud menyepelekan hal-hal yang bersifat lahiriah,
bungkusan, dan aksesoris tersebut. Yang hendak dikatakan Petrus adalah agar
orang percaya jangan hanya mengutamakan “Kemasan” saja dan menyepelekan “isi.”
Artinya, kita memang harus menjaga penampilan. Akan tetapi kita juga perlu
menjaga hati nurani, batin, dan iman kita. Alangkah baiknya kalau kita tampil
menawan dan mempesona karena “hati nurani yang bijak dan batin yang
jernih”. Orang mengagumi kita karena tutur kata dan sikap kita elok,
walaupun mungkin penampilan kita, pakaian kita, kendaraan bermotor kita sangat
sederhana. Keberhasilan kita di bidang jasmani, sangat ditentukan dalam bidang
rohani. Banyak orang-orang yang gagah
perkasa dan luar biasa, tetapi ketika hati dan batin mereka keropos maka
kehidupan mereka akan sangat mudah hancur.
Batin Kita
Harus Dibersihkan
Pada saat kita jatuh dalam dosa, maka batin kita
menjadi rusak dan kita tidak punya kemampuan untuk berhubungan dengan Tuhan dan
kehilangan “Kemuliaan Allah” (Roma
3:23).-
Ibrani 9:14 “betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah
mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak
bercacat, akan menyucikan hati nurani
kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada
Allah yang hidup.”
Hanya melalui darah (pengorbanan) Yesus yang bisa
membersihkan batin dan roh kita dari dari dosa.
Batin Kita
Harus Diberi Makan
Matius 4:4 “Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari
roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Ada 2 jenis makanan, yaitu roti sebagai makanan
jasmani, dan makanan rohani yaitu setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Jika
kita memberi makan jasmani kita setiap hari, maka kitapun harus memberi makan
rohani kita setiap hari. Yohanes 4:34
Kata Yesus kepada mereka:
"Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan
menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Untuk mengerti bahwa kita sedang melakukan
kehendak Allah adalah ketika kita lebih kepada menyegarkan Dia daripada segala
sesuatu yang ada di dunia ini. Apakah kita rela menunda makanan demi
kepentingan pelaksanaan kehendak Allah? Apakah kita rela menunda kepuasan jasmani,
supaya kita dapat menikmati kepuasan rohani? Apakah kita rela menunda usaha
untuk memperkayakan diri kita, untuk memperoleh "upah" sorgawi?
Roma 12:2 ”janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu sehingga kamu bisa bedakan manakah kehendak Allah, apa yg
baik, yang berkenan dan yang sempurna.”
Kehendak Tuhan ada tiga: 1. baik,
2. berkenan, (bisa diterima), 3. sempurna
Batin Kita
Harus Diperbaharui
Rohani kita bisa mengalami kemunduran, tetapi
rohani jugabisa diperbaharui sehingga kita makin maju dan makin kuat dalam
Tuhan. (2 Korintus 4:16 -17)
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati,
tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah
kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Jika kita
berhasil menghiasi manusia batiniah kita sebagaimana hal di atas, maka :
Manusia
Batiniah Dapat Melihat
Roh yang tadinya lemah akan menjadi kuat, jika roh
jadi kuat maka penglihatan rohani juga menjadi kuat.
Efesus 3:8 “Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah
dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan
Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu,”
Manusia
Batiniah Dapat Mendengar
Matius 13:9 “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
Pada akhir zaman ini penuh dengan suara, suara
yang membingungkan dan nasihat yang menyesatkan, tetapi jika kita punya roh
yang hidup dan bangkit, kita akan mendengar suara Tuhan.
Manusia
Batiniah Dapat Merasakan
Mazmur 34:9 “Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang
yang berlindung pada-Nya!”
Jika kita mampu menghiasi manusia batiniah kita,
maka kita senantiasa akan merasakan dan menikmati kebaikan Tuhan yang luar
biasa.
Implikasi :
Mendandani/menghiasi manusia batiniah adalah suatu
komitmen kita kepada Allah untuk membangun pengertian (mind-set) kita mengenai
nilai-nilai kehidupan sesuai (seturut) dengan sudut pandang Tuhan (kehendak
Allah) dan menyelesaikannya sampai kepada inti dari rencana Allah atas hidup
kita yaitu Kehendak Tuhan yang baik, berkenan, (bisa diterima), dan sempurna.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar