Kamis, 06 September 2012

Arti NATAL Yang Sebenarnya

  Satu minggu sebelum Natal, saya kedatangan tamu. Begini ceritanya:
  Saya sedang bersiap-siap untuk tidur ketika saya mendengar suara
  berisik di ruang tamu. Saya membuka pintu kamar dan saya amat
  terkejut, Sinterklas tiba-tiba muncul dari balik pohon Natal.

  Sinterklas tidak tampak gembira seperti biasanya. Malahan saya
  melihat air mata di sudut matanya. "Apa yang sedang Anda lakukan?"
  saya bertanya. "Saya datang untuk mengingatkan kamu, AJARILAH
  ANAK-ANAK!" kata Sinterklas. Saya menjadi bingung, apa yang
  dimaksudkannya? Kemudian dengan gerak cepat Sinterklas memungut
  sebuah tas mainan dari balik pohon. Sementara saya berdiri dengan
  bingung, Sinterklas berkata, "Ajarilah anak-anak! Ajarilah mereka
  arti Natal yang sebenarnya, arti yang sekarang ini telah dilupakan
  oleh banyak anak."

  Sinterklas merogoh ke dalam tasnya dan mengeluarkan sebuah POHON
  NATAL mini. "Ajarilah anak-anak bahwa pohon cemara senantiasa hijau
  sepanjang tahun, melambangkan harapan abadi seluruh umat manusia.
  Semua ujung daunnya mengarah ke atas, mengingatkan kita bahwa segala
  pikiran kita di masa Natal hanya terarah pada surga."

  Ia memasukkan tangannya ke dalam tas dan mengeluarkan sebuah BINTANG
  cemerlang. "Ajarilah anak-anak bahwa bintang adalah tanda surgawi
  akan janji Allah berabad-abad yang silam. Tuhan menjanjikan seorang
  Penyelamat bagi dunia, dan bintang adalah tanda Tuhan menepati
  janji-Nya."

  Ia memasukkan tangannya lagi ke dalam tasnya dan mengeluarkan
  sebatang LILIN. "Ajarilah anak-anak bahwa Kristus adalah terang
  dunia, dan ketika kita melihat terang lilin kita diingatkan
  kepada-Nya yang telah mengusir kegelapan."

  Sekali lagi ia memasukkan tangannya ke dalam tasnya, mengeluarkan
  sebuah LINGKARAN lalu memasangnya di pohon Natal. "Ajarilah
  anak-anak bahwa lingkaran melambangkan cinta sejati yang tidak akan
  pernah berhenti. Cinta adalah kasih sayang yang terus-menerus, tidak
  hanya saat Natal tetapi sepanjang tahun."

  Kemudian dari tasnya, ia mengeluarkan hiasan SINTERKLAS. "Ajarilah
  anak-anak bahwa saya, Sinterklas, melambangkan kemurahan hati dan
  segala niat baik yang kita rasakan sepanjang bulan Desember."

  Selanjutnya, ia mengeluarkan sebuah HADIAH dan berkata "Ajarilah
  anak-anak bahwa Tuhan demikian mengasihi umatnya sehingga Ia
  memberikan anaknya yang tunggal." Terpujilah Allah atas hadiah-Nya
  yang demikian mengagumkan itu. "Ajarilah anak-anak bahwa para majus
  datang menyembah sang Bayi Kudus dan mempersembahkan emas, kemenyan,
  dan mur. Hendaknya kita memberi dengan semangat seperti para majus."

  Sinterklas kemudian mengambil tasnya, memungut sebatang PERMEN
  coklat berbentuk TONGKAT dan menggantungkannya di pohon Natal.
  "Ajarilah anak-anak bahwa batangan permen ini melambangkan para
  gembala. Sekali waktu seekor domba berkelana pergi meninggalkan
  kawanannya dan tersesat, maka gembala datang dan menuntun mereka
  kembali. Batangan permen ini mengingatkan kita bahwa kita adalah
  penjaga saudara-saudara kita, sekali waktu orang-orang yang telah
  lama pergi meninggalkan gereja membutuhkan pertolongan untuk kembali
  ke pangkuan Gereja. Selayaknya kita berdaya upaya untuk menjadi
  gembala-gembala yang baik dan menuntun mereka pulang ke rumah."

  Ia memasukkan tangannya lagi ke dalam tas dan mengeluarkan sebuah
  boneka MALAIKAT. "Ajarilah anak-anak bahwa para malaikat yang
  mewartakan kabar sukacita kelahiran sang Penyelamat. Para malaikat
  itu bernyanyi, 'Kemuliaan bagi Allah di surga dan damai di bumi bagi
  manusia.' Sama seperti para malaikat di Betlehem, kita patut
  mewartakan Kabar Gembira tersebut kepada keluarga dan teman-teman.
  Immanuel - Tuhan beserta kita!"

  Sekarang Sinterklas kelihatan gembira. Ia memandang saya dan saya
  melihat matanya telah bersinar kembali. Ia berkata, "Ingat, ajarilah
  anak-anak arti Natal yang sebenarnya. Jangan menjadikan saya pusat
  perhatian karena saya hanyalah hamba dari Dia yang adalah arti Natal
  yang sebenarnya: Immanuel - Tuhan beserta kita." Setelah itu,
  secepat datangnya, Sinterklas tiba-tiba pergi.

  Seperti biasa, Sinterklas telah datang untuk membawa hadiah bagi
  saya dan anak-anak. suatu hadiah yang luar biasa. Sinterklas telah
  membantu saya mengingat kembali arti Natal yang sebenarnya dan arti
  kedatangan Yesus ke dunia. Saya tahu, bagi saya dan anak-anak, Natal
  ini akan menjadi Natal yang terindah karena Immanuel - Tuhan Beserta
  Kita!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar